Results for 'Martabat Tujuh'

15 found
Order:
  1.  14
    Spritual reasoning of Samaniyah Tariqa’s seven grades in the context of integration of science.Munir Munir, Mailin Mailin & Idrus Alkaf - 2023 - HTS Theological Studies 79 (1):9.
    Scholars have widely discussed the paradigm of integration of Islam and science. Still, a model of integration of Islam and science that uses the reasoning of Martabat Tujuh [seven grades] has not been found. Therefore, this study sought to investigate the manuscripts of Shaykh Abdussamad al-Palimbani’s Martabat Tujuh in the integration of Islam and science. This study used a descriptive qualitative approach, and data collection techniques were documentation and interviews. This study found two spiritual reasons in (...)
    Direct download (3 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  2.  7
    Spritual reasoning of Samaniyah Tariqa’s seven grades in the context of integration of science.Munir Munir, Mailin Mailin & Idrus Alkaf - 2023 - HTS Theological Studies 79 (2):9.
    Scholars have widely discussed the paradigm of integration of Islam and science. Still, a model of integration of Islam and science that uses the reasoning of Martabat Tujuh [seven grades] has not been found. Therefore, this study sought to investigate the manuscripts of Shaykh Abdussamad al-Palimbani’s Martabat Tujuh in the integration of Islam and science. This study used a descriptive qualitative approach, and data collection techniques were documentation and interviews. This study found two spiritual reasons in (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  3.  7
    Martabat Tembung Wali of Sunan Gunung Jati: As the value of religious humanism for the people of Cirebon.Linda E. Pradita, Sumarlam Sumarlam, Kundharu Saddhono & Muhammad Rohmadi - 2020 - HTS Theological Studies 76 (3):5.
    This study discusses the teachings of Sunan Gunung Jati as the value of religious humanism in education and history for the people of Cirebon. The teachings of Sunan Gunung Jati are still tightly grasped by the people of Cirebon from ancient times to the present, namely martabat tembung wali because they contain moral teachings and noble cultural values. The teachings of Sunan Gunung Jati have the concept of religious humanism as a form of history. The concept of religious humanism (...)
    Direct download (3 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  4. Martabat manusia dan moralitas percobaan penentuan norma dasar moral.Franz Magnis Suseno - 1983 - In Franz Magnis-Suseno & S. Reksosusilo (eds.), Etika Jawa dalam tantangan: sebuah bunga rampai. Yayasan Kanisius.
    No categories
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  5.  3
    Martabat Manusia Sebagai Basis Etis Masyarakat Multikultural.Otto Gusti Madung - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):160-173.
    Since the issue of the war against global terrorism emerged, the discourse surrounding the concept of human dignity returns as a normative basis for the protection of basic human rights. The term human dignity has existed since the days of ancient Greek philosophy and was further developed in dialogue with medieval Christian theology and the secular thought of modern times. This article places special emphasis on the understanding of human dignity as defined by a secular thinker and exponent of the (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  6.  6
    Aqidah akhlak untuk madrasah tsanawiyah (MTs) kelas VII (tujuh) semester 1 & 2: perangkat pembelajaran kurikulum 2013.A. S. I. Wayan - 2013 - [Jakarta, Indonesia]: CV. Az-Zahra.
    Study of Islamic ethics for Islamic middle schools in Indonesia.
    Direct download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  7.  6
    Mafhūm al-ṭabīʻah ʻinda Ibn al-ʻArabī: buḥūth ḥawla martabat al-ṭabīʻah fī ruʼyat al-Shaykh al-Akbar.ʻAbd al-Bāqī Miftāḥ - 2017 - Bayrūt: Kitāb - Nāshirūn. Edited by Muḥammad al-Ṣāliḥ Ḍāwī.
    دراسة صوفية تتناول مفهوم الطبيعة عند ابن العربي وقد جاء في قسمين الأول يتناول الجانب الوجودي من مرتبة الطبيعة بأسلوب واحد معظمهم بخلاصات من نصوص الشيخ الأكبر واشتمل على عدة موضوعات والثاني يتناول عيون مسائل الطبيعة في الفتوحات حيث يهدف إلى عرف الرؤية الأكبرية حول موضوع الطبيعة.
    Direct download  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  8.  5
    Ekonomi Ekologis Paus Fransiskus.Martin Harun & Stewart Braun - 2023 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 19 (1):124-140.
    This article outlines, first, Pope Francis’ economic vision which is both practical and radical. His views are practical in the sense that they are sensitive to social realities, not theoretical abstractions; and radical in the sense that it rejects traditional economic ideologies. Pope Francis advocates for economic practices that are oriented toward human goals: the common good, human dignity, equality and opportunity for all, meaningful work, ecological responsibility and solidarity. Second, Pope Francis’ various criticisms of neoliberal capitalism essentially challenge what (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  9.  12
    “Perkawinan” pasangan homoseksual.Largus Nadeak & Bernardus C. G. Maduwu - forthcoming - Logos:119-129.
    Secara alami dan biologis, jenis kelamin manusia jelas, yaitu laki-laki dan perempaun. Secara tradisoonal diterima oleh masyarakat bahwa ketertarikan seksual bersifat heteroseks, yaitu laki-laki tertarik berelasi seksual dengan perempaun dan perempuan tertarik berelasi seksual dengan pria. Sekarang sebagian masyarakat menerima bahwa ketertarikan seksual bukan hanya bersifat heteroseks, tetapi bisa juga bersifat homoseks, yaitu laki-laki tertarik secara seksual dengan pria, dan perempuan tertarik secara seksual dengan perempuan. Orientasi seksual yang bukan hanya heteroseks makin mendapat perhatiaan saat ini. Perhatian makin serius karena (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  10.  5
    Spiritualitas pelayanan kaum tertahbis dalam gereja perdana.Sihol Situmorang - forthcoming - Logos:107-118.
    Di tengah umat beriman, yang menerima martabat imamat umum, eksistensi kaum tertahbis merupakan unsur yang sangat hakiki. Kaum tertahbis mengemban imamat ministerial, karena dipanggil untuk melayani seperti Kristus yang datang untuk menjadi hamba dan melayani. Kaum tertahbis melanjutkan pelayanan Kristus untuk keselamatan seluruh umat manusia. Spiritualitas pelayanan mereka bersumber dan berpusat pada kehidupan Kristus sendiri. Cara hidup Kristus menjadi motif dan modalitas pelayanan kaum tertahbis. Kendati ditinggikan pada martabat luhur sebagai alter Christus dan tergolong dalam hirarki, dengan otoritas (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  11.  14
    Izzeldin Abuelaish, I Shall Not Hate: Kisah Seorang Dokter Palestina Memperjuangkan Perdamaian Tanpa Dendam dan Kebencian, Bandung: Qanita/Mizan, 2011, 370 hlm. [REVIEW]Martin Harun - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (1):128-130.
    Tragedi perang Palestina–Israel tampak sebagai jalan penderitaan dan kekejian yang tanpa ujung dan tanpa solusi. Di tengah kesuraman seperti itu kisah kehidupan yang diceritakan oleh dokter Abuelaish mengharukan dan membawa harapan. Lahir dalam kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza pada 1955, tujuh tahun setelah perang 1948 melahirkan negara Israel di tengah tanah Palestina, Abuelaish mengalami kemelaratan sangat ekstrem bersama ayahnya yang kehilangan tanahnya dan ibunya yang berwatak kuat tetapi juga keras serta delapan saudaranya. Sebelas orang ini hidup bertahun-tahun dalam (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  12.  8
    Jens Zimmermann, Incarnational Humanism: A Philosophy of Culture for the Church in the World, Downers Grove, IL.: InterVarsity Press, 2012, 356 hlm. (kami singkat I) dan. [REVIEW]M. Sastrapratedja - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 12 (2):302-306.
    Dalam kedua buku ini Jens Zimmermann mengamati bahwa Eropa telah dan sedang mengalami krisis identitas serta krisis kebudayaan. Hal ini disebabkan karena masyarakat Eropa melupakan akar identitas dan kebudayaannya, yaitu humanisme Kristiani. Zimmermann menawarkan suatu jalan keluar dari krisis, yaitu kembali ke akar identitas dan budaya Eropa, yaitu filsafat Kristiani tradisional yang berpusat pada inkarnasi. Hal ini akan menjadi pemecahan bagi berbagai krisis dan per- masalahan yang dihadapi Eropa dewasa ini. “Humanisme inkarnasional” menyatakan bahwa Allah menjadi manusia sehingga manusia dapat (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  13.  11
    M. Sastrapratedja, Lima Gagasan Yang Dapat Mengubah Indonesia, Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila, 2013, 413 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Susesno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (1):138-142.
    Lima gagasan yang dapat mengubah Indonesia itu tentu Pancasila. Sebagaimana ditulis Jakob Oetama dalam kata pengantar buku Profesor Sastrapratedja, sudah sangat mendesak untuk mengaktualisasikan kembali Pancasila. Pancasila sudah lama berada dalam bahaya, bukan karena masih ada kekuatan politik yang mempersoalkannya, melainkan karena dukungan terhadap Pancasila cenderung menguapkan maknanya. Di masa Demokrasi Terpimpin Pancasila semakin dikesampingkan oleh semboyan-semboyan lain di mana yang paling tragis adalah NASAKOM. Di masa Orde Baru Pancasila dinyatakan sakti dan sesudahnya jutaan saudara dan saudari sebangsa dibunuh, dikucilkan, (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark   1 citation  
  14.  4
    Leonhard Swidler, Jesus was a Feminist What the Gospels Reveal about His Revolusionary Perspective, Lanham etc.: Sheed & Ward, 2007, 276 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Susesno - 2016 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 15 (1):98-101.
    Leonhard Swidler, guru besar teologi Katolik di Universitas Temple di Philadephia dan pendiri Institute for Interreligious and Intercultural Dialogue, termasuk teolog Katolik Amerika Serikat sangat terkenal. Delapan tahun lalu ia menerbitkan buku yang pantas diperhatikan. Judulnya saja mengagetkan: Jesus was a Feminist. Namun kita tidak perlu berprasangka. Buku ini bukan salah satu dari pelbagai tulisan ideologis. Yang dimaksud Swidler dengan feminis Yesus seorang feminis sangat radikal (h. 33) adalah bahwa Yesus vigorously promoted the dignity and equality of women in the (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  15.  7
    Paul F. Knitter, Jesus and the Other Names: Christian Mission and Global Responsibility, Maryknoll, New York: Orbis Books, 1996, xix + 193 hlm. Gavin D’Costa, The Meeting of Religions and the Trinity, Maryknoll, New York: Orbis Books, 2000, xi + 187 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Suseno - 2010 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 9 (2):283-289.
    Debat tentang pluralisme tetap berlangsung di Indonesia, karena itu dua buku yang akan dibahas di sini sangat relevan. Paul F. Knitter, seorang teolog Katolik, merumuskan suatu pandangan pluralistik mirip dengan yang diharamkan oleh Majelis Ulama Indonesia pada 2005, sedangkan Gavin D’Costa dalam bukunya dengan tajam membongkar “pluralisme” itu. Dua-duanya berargumentasi secara teologis, atas dasar pengandaian-pengandaian Kristiani-Katolik. Dalam bab pertama Knitter menggariskan kembali perjalanan teolo- gisnya dari eksklusivisme, melalui inklusivisme, ke posisi yang dinama- kannya “pluralisme.“ Knitter tidak hanya menolak anggapan (yang (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark