Tolok Ukur Penilaian Moral Dalam Etika Pragmatik John Dewey

Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (2):174-192 (2020)
  Copy   BIBTEX

Abstract

Abstrak: Dalam artikel ini pandangan John Dewey tentang tolok ukur penilaian moral, sebagaimana ia jelaskan dalam teori etika pragmatiknya, akan disajikan dan dievaluasi. Artikel dibagi dalam tiga bagian. Pertama, berbeda dengan teori-teori etika teleologis, di mana moralitas tindakan dinilai dari menunjang tidaknya tindakan tersebut dalam upaya mencapai tujuan akhir hidup manusia, dalam pandangan Dewey, suatu tindakan dinilai secara moral baik kalau tindakan tersebut mencapai tujuan yang dimaksudkan untuknya. Tujuan tersebut bersifat kontekstual dan plural serta selalu terkait dengan sarana yang tersedia untuk mencapainya. Kedua, bagi Dewey suatu tindakan dinilai baik atau benar secara moral kalau menunjang proses perwujudan diri si pelaku tindakan. Apa yang menunjang proses perwujudan diri si pelaku tindakan tak pernah dapat ditentukan secara a priori berdasarkan konsep kodrat manusia. Dalam memahami manusia, Dewey menolak paham esensialisme kondrat manusia. Ia memahami pengertian perwujudan diri manusia dalam konteks proses ‘transaksi’ manusia sebagai organisme dengan lingkungan hidup sekitarnya. Ketiga, sebuah evaluasi terhadap pandangan Dewey mengenai tolok ukur penilaian moral dalam teori etika pragmatiknya akan disajikan. Katakunci: etika, penilaian moral, organisme, lingkungan, ends-in-view, pengembangan diri, tradisi moral, pragmatisme, naturalisme, transaksi. Abstract: In this article John Dewey’s criteria for moral judgment, as he expounds in his pragmatic ethics, will be presented and evaluated. The article will be divided into three parts. First, different from traditional teleological ethics, in which the morality of an act is judged from the point of view of certain human final end, an act, in Dewey’s view, should be judged as morally good if it achieves its specific and contextual end-in-view. There are many ends-in-view as there are many moral acts, and an end-in-view can never be determined apart from its actually available means to achieve it. Second, for Dewey, an act is considered good or morally right if it does in practice lead to the human self-realization of the agent. What constitutes an agent’s human self-realization can never be determined in a priori way. Dewey rejects essentialism of human nature in understanding human being. He understands human self-realization within the context human dynamic process of “transactions” with his or her concrete environment. Third, an evaluation of Dewey’s view will be provided. Keywords: ethics, moral judgment, organism, environment, ends-in-view, self-realization, moral tradition, pragmatism, naturalism, transaction.

Links

PhilArchive



    Upload a copy of this work     Papers currently archived: 91,628

External links

Setup an account with your affiliations in order to access resources via your University's proxy server

Through your library

Similar books and articles

Asal-usul dan Akhir Moralitas dalam Pemikiran Friedrich Nietzsche.Risalatul Hukmi - 2015 - Cogito: Jurnal Mahasiswa Filsafat 2 (2):67-76.
Etika Hamka: konstruksi etik berbasis rasional religius.Abd Haris - 2010 - Bantul, Yogyakarta: Penerbit & distribusi, LKiS Yogyakarta bekerja sama dengan IAIN Sunan Ampel Press Surabaya.
Implementasi Etika Ekologis Dalam Konservasi Lingkungan : Tawaran Solusi Dari Al-Qur’an.Nur Afiyah Febriani - 2014 - Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 4 (1):28.
Etika Lingkungan dalam Perspektif Teori Kesatuan Wujud Teosofi Transenden.Muhammad Yasser - 2014 - Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 4 (1):47.
Etika Kepedulian : Welas Asih Dalam Tindakan Moral.Yeremias Jena - 2014 - Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 4 (1):1-14.
Etika berkomunikasi: Kajian tematik term qaul dalam al-qur’an.Abad Badruzaman - 2014 - Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 9 (1).
Moral Victories: The Ethics of Winning Wars.Andrew R. Hom, Cian O'Driscoll & Kurt Mills (eds.) - 2017 - Oxford, United Kingdom: Oxford University Press.
John Dewey on Educating the Moral Self.Roger Bergman - 2005 - Studies in Philosophy and Education 24 (1):39-62.
Transaksi leasing di indonesia dalam perspektif hukum Islam.Muhammad Izuddin Zakki - 2013 - Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 8 (1).
Ilmuwan, etika Dan strategi pengembangan ilmu pengetahuan di indonesia.M. Maftukhin - 2015 - Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 10 (1).
Mladi naučnici i etika u XXI vijeku.Igor Đurović (ed.) - 2015 - Podgorica: Crnogorska akademija nauka i umjetnosti.
Refleksi Atas Etika Lingkungan John Galtung.Heru Santosa - 2007 - Jurnal Filsafat 14 (2):132-140.

Analytics

Added to PP
2023-02-27

Downloads
8 (#1,312,052)

6 months
5 (#625,196)

Historical graph of downloads
How can I increase my downloads?

Citations of this work

No citations found.

Add more citations

References found in this work

No references found.

Add more references