Jalan Menuju Keadilan: Telaah Etika Politik Mazhab Frankfurt Generasi II

Yogyakarta: Pustaka Pelajar (2021)
  Copy   BIBTEX

Abstract

Buku ini secara aktual hadir di tengah era matinya kotisisme” akibat berkembangnya “post truth”, politisasi identitas, populisme, dan radikalisme yang menggiring masyarakat menjadi masyarakat tertutup, hanyut dalam euforia kontestasi identitas yang saling menegasi satu sama lainnya. Menjaga dan mengasah nalar kritis di tengah situasi semacam ini tentunya merupakan tantangan yang tidak ringan, karenanya buku ini menjadi penting dan patut dibaca. (Jacky Manuputty, Tokoh Perdamaian dan Lintas Agama) Buku ini sangat promising, buku ini hendak memperkenalkan narasi kefilsafatan pada publik berbahasa Indonesia dengan intensi pembacaan kembali atas karya sejumlah pemikir besar yang dianggap relevan dengan cara yang lebih orisinil. Setidaknya Karya ini akan bisa menjadi rujukan baru (Agus Wahyudi, Ph.D., Ketua Pusat Studi Pancasila UGM) “Keadilan” adalah istilah paling dicari oleh bangsa ini sekarang. Bukan karena ia hilang dari wacana, namun karena maknanya telah dipelintir sedemikian rupa oleh kepentingan ekonomi politik jangka pendek. Oleh karena itu, bangsa ini haus akan referensi objektif tentang wacana keadilan yang bersih dari kepentingan predatorik. Dan, saya rasa buku ini dapat memenuhi dahaga tersebut (Zamzam M. Fuad, Peneliti Sekretariat Jenderal DPD RI, Penulis Buku “Mental Kolonial”) Apakah keadilan mungkin adalah pertanyaan yang selalu dilematis dan sulit dalam filsafat politik. Namun, karya berjudul “Jalan Menuju Keadilan” ini tidak hanya mengupas kemungkinan dan dilema-dilemanya, tetapi juga bagaimana ia diterapkan dan dikontekstualisasikan di Indonesia. Ditulis dengan bahasa yang ramah dan kacamata yang relatif baru, Axel Honneth, buku ini wajib dibaca bagi para pemikir keadilan dan masyarakat luas yang ingin mengetahui peran mereka dalam mewujudkan keadilan melalui pengakuan dan solidaritas. (Banin D. Sukmono, Direktur Ze-No Centre for Logic and Metaphyiscs) Dengan buku ini, penulis telah memperkaya khazanah filsafat dengan materi yang relevan bagi hidup kita sebagai warganegara Indonesia ini. Mudah-mudahan buku ini sampai di tangan para stakeholders atau pemangku kepentingan yang bertanggung jawab atas terwujudnya keadilan sosial demi kesejahteraan rakyat Indonesia. (Hardono Hadi, PhD dalam kata pengantar)

Links

PhilArchive

External links

  • This entry has no external links. Add one.
Setup an account with your affiliations in order to access resources via your University's proxy server

Through your library

Similar books and articles

Jalan menuju tuhan dalam pemikiran kiai jawa: Telaah ajaran Gus miek.Muhammad Muhibuddin - 2015 - Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman 9 (2).
Falsafah hidup bahagia: jalan menuju aktualisasi diri. Suryomentaram - 2002 - Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
A Problem for Frankfurt Examples.Samuel J. M. Kahn - 2021 - Southwest Philosophy Review 37 (1):159-167.
Etika sporta kao novi nastavni predmet?Matija Mato Škerbić - 2014 - Metodicki Ogledi 21 (1):47-66.
Dvije knjige o etici.Josip Talanga - 2005 - Prolegomena 4 (2):284-295.
Swindell, Frankfurt, and ambivalence.David Svolba - 2011 - Philosophical Explorations 14 (2):219 - 225.

Analytics

Added to PP
2022-02-04

Downloads
34 (#472,961)

6 months
1 (#1,478,456)

Historical graph of downloads
How can I increase my downloads?

Citations of this work

No citations found.

Add more citations

References found in this work

No references found.

Add more references