Results for 'Lalu Jumaidi'

23 found
Order:
  1.  6
    In the Event of History: Reading the Mime of Memory in the Present of Public History.Premesh Lalu - 2021 - Kronos 47 (1):1-24.
    Premesh Lalu's 'In the Event of History' was written in 2000, before the publication of his first book, The Deaths of Hintsa: Postapartheid South Africa and the Shape of Recurring Pasts in 2009, as a preparatory statement for his doctoral study on which it was based. 'In the Event of History' is published here for the first time, lightly revised. While the outlines of the argument of the Hintsa book are clear enough, it is addressed, as it is not (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  2.  31
    The grammar of domination and the subjection of agency: Colonial texts and modes of evidence.Premesh Lalu - 2000 - History and Theory 39 (4):45–68.
    This article focuses on colonial accounts of the killing of the Xhosa chief, Hintsa, in 1835 at the hands of British forces along what came to be known as the eastern Cape frontier. It explores the evidentiary procedures and protocols through which the event came to be narrated in colonial frames of intelligibility. In proposing a strategy for reading the colonial archive, the paper strategically interrupts the flow from an apartheid historiography to what is commonly referred to as "alternative history." (...)
    Direct download (5 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  3.  7
    Systematic, substantive and functional comparison between the holy Qur’an and Pancasila.Subhan A. Acim & Lalu Sumardi - 2023 - HTS Theological Studies 79 (1):8.
    The Qur’an and Pancasila are two sources of Indonesian values that are existentially different from each other. Despite the difference, they both factually could walk in harmony, and it is important to seek the similarities and differences between them. This article presents the systematic, substantive, and functional reasons for how they could work altogether by looking at the similarities and differences in anatomy, taxonomy, substance, and function of each component of the Qur’an and Pancasila. Utilizing a naturalistic approach with content (...)
    Direct download (3 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  4.  23
    The university in techno-rational times: Critical university studies, South Africa.Aslam Fataar, Shireen Motala, Andre Keet, Premesh Lalu, Sarah Nuttall, Kirti Menon & Luan Staphorst - 2023 - Educational Philosophy and Theory 55 (7):835-843.
    This concept note was produced for a symposium held under the banner of Critical University Studies – South Africa (CUS-SA) at the University of Johannesburg in August 2022. The opening plenary session was addressed by Profs. Premesh Lalu, Sarah Mosoetsa and Sarah Nuttall. A summary of a paper prepared for this symposium by Michael Peters on the university in techno-rational times was presented as part of the panel. The rest of the symposium featured critical discussion in response to this (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  5.  7
    The frontier remix.Hlonipha Mokoena - 2011 - History and Theory 50 (1):112-119.
    In The Deaths of Hintsa: Postapartheid South Africa and the Shape of Recurring Pasts, Premesh Lalu claims to offer a critique of apartheid’s colonial past. Emblematic of this colonial past is the 1835 killing and mutilation of the Xhosa king Hintsa. Lalu uses this violent event to argue against the evidence provided by the colonial archives. He argues that the killing of Hintsa was not an empirical fact but a product of the colonial imagination. The review argues that (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  6.  7
    ASNAT: Nabi Surgawi Yang Tersembunyi.Asnath Niwa Natar - 2017 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 16 (1):49.
    There are some salient female figures who play significant roles in the Bible’s stories. Unfortunately, their stories are not described sufficiently; or in other words, male’s roles have dominated mostly and disguised them. Female figures are conveyed in relation to the men, such as wives, mothers and daughters. Patriarchal culture has abolished women’s roles in history, cultures and religions which give crucial impacts to the exclusion of women in most of their life’s aspects. One of such women who’s deprived is (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  7.  4
    Maureen Sullivan, Responses to 101 Questions on Vatican II, Bandra, Mumbai: St. Paul Press 2004, 135 hlm.Ignatius L. Madya Utama - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):262-267.
    Pada 11 Oktober 2012 Gereja Katolik merayakan 50 tahun dibukanya Konsili Vatikan II. Namun demikian, 16 dokumen yang dihasilkan selama Konsili itu berlangsung (11 Oktober 1962-7 Desember 1965) belum dikenal oleh semua umat Katolik. Bahkan ada tidak sedikit umat Katolik yang belum pernah melihat dokumen-dokumen tersebut. Ada pula yang mengatakan bahwa kendati sudah membacanya, namun merasakan sangat sulit untuk memahaminya. Ada pula yang ketika melihat buku tebal yang memuat dokumen-dokumen tersebut langsung merasa terintimidasi dan ketakutan (intimadated), lalu tidak berani (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  8.  5
    Steven L. McKenzie & John Kaltner, eds., New Meanings for Ancient Texts: Recent Approaches to Biblical Criticisms and their Applications, Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, 2013, xiii+181pp. [REVIEW]Martin Harun - 2015 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 14 (1):144-147.
    Beberapa puluh tahun yang lalu Steven McKenzie menjadi editor sebuah kumpulan karangan yang berjudul To Each Its Own Meaning: An Introduction to Biblical Criticism and their Application (1993). Dalam bunga rampai itu dibahas metode-metode penelitian lama yang berfokus pada latar belakang sejarah teks (penelitian sumber, sejarah tradisi, jenis sastra, peredaksian), cara-cara penelitian literer yang lebih baru (seperti penelitian strukturalis, pasca-strukturalis, naratif, atau reader’s respons) dan beberapa yang lain (penelitian ilmu sosial, kanonik, atau retorika). Dalam dua puluh tahun sejak terbitan (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  9.  6
    Pemahaman Masyarakat Dalam Melakukan Upaya Preventif Penyebaran Covid-19 Melalui Rekonseptualisasi Nilai-Nilai Qada Dan Qadar.Syaichon Ibad, Hernik Farisia, Putri Dellaika Aisyah & Bella Fitria Destinasari - 2022 - Kanz Philosophia : A Journal for Islamic Philosophy and Mysticism 8 (2):183-206.
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kondisi dan iklim pemahaman masyarakat mengenai qada dan qadar dalam konteks di tengah pandemi saat ini, khususnya pada masyarakat dusun pereng desa Ngasin Balongpanggang Gresik yang masih banyak disalahpahami oleh beberapa lapisan masyarakat awam. hal ini sebagai basic awal dalam melakukan upaya preventif penyebaran covid-19 (Corona Virus Diseases-19) melalui rekonseptualisasi nilai-nilai qada dan qadar. Adapun penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, yakni menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  10.  5
    Sains Sebagai Keselamatan Dalam Pandangan Francis Bacon.Karlina Supelli - 2015 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 14 (1):101-140.
    Abstrak: Sains sebagai keselamatan adalah ungkapan yang kerap digunakan secara peyoratif untuk menggambarkan dampak sains dan teknologi yang mencelakakan manusia. Artikel ini akan menunjukkan bahwa ide ‘sains sebagai keselamatan’ dapat dilacak ke Francis Bacon (1561-1626) dan ditafsirkan secara ketat menurut doktrin keselamatan Kristiani. Bacon merancang suatu program raksasa untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pembaharuan pengetahuan. Namun, pada abad ke-16, setiap upaya untuk mencanangkan perluasan pengetahuan perlu terlebih dulu merehabilitasi status moral pengetahuan yang diasosiasikan dengan petaka di Firdaus, yang membawa dosa (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  11.  10
    Armada Riyanto, CM Katolisitas Dialogal: Ajaran Sosial Katolik Yogyakarta: P.T. Kanisius 2014, 328 hal.Franz Magnis-Suseno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 17 (1):137-139.
    Berikut ini diperkenalkan tiga buku yang ditulis oleh para dosen Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana di Malang tentang bagaimana Gereja Katolik perlu menempatkan diri dalam ruang publik Indonesia. Fokus buku pertama, tulisan Prof. Dr. Armada Riyanto (2014), adalah ajaran sosial Gereja Katolik, jadi ajaran mengenai bagaimana Gereja Katolik memahami panggilannya dalam masyarakat yang sekaligus menjadi ruang publiknya. Sepintas alur buku ini dapat mem- bingungkan karena penulis suka melancong ke pelbagai bidang sam- pingan, apalagi ia tidak menjelaskan susunan bukunya. (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  12.  6
    Johanna Rahner, Einführung in die christliche Eschatologie, Freiburg/Basel/Wien: Herder, 2010, 334 hlm.Franz Magnis-Susesno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (1):130-133.
    Dalam tradisi Kristiani gambaran tentang surga dan, terutama, neraka berlimpah. Dengan melukiskan keindahan surga dan, lebih lagi, kengerian api penyucian dan neraka para pengkhotbah pernah berusaha untuk mengarahkan umat ke hidup yang baik. Tetapi sekarang “hal-hal akhir” jarang dibicarakan dalam khotbah. Seakan-akan kurang njamani mengajukan pertanyaan tentang apa yang terjadi sesudah kematian. Padahal justru berhadapan dengan sikap acuh tak-acuh sebagian masyarakat tersekularisasi dengan ejekan dari sudut ateisme baru, baik orang beriman maupun mereka yang mencari justru mengajukan pertanyaan seperti: Apakah ada (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  13.  7
    Joas Adiprasetya, An Imaginative Glimpse: The Trinity and Multiple Religious Participation, Introduction by Amos Yong, Eugene, Oregon: Pickwick, 2013, xiv+202 hlm. [REVIEW]Eddy Kristiyanto - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (2):276-282.
    Dalam pembacaan saya, karya yang sedang saya timang-timang ini tidak berlebihan jika diberi tajuk, “Belajar Mencipta Refleksi Ilmiah Teologis dari Joas Adiprasetya.” Oleh karena itu, pada tempat pertama, kepada Joas Adiprasetya saya menyampaikan proficiat atas dipublikasikannya hasil studi yang memahkotai ikhtiar menimba ilmu di School of Theology, Boston University, Massachusetts (USA), pada 2009 yang lalu. Studi formal Joas Adiprasetya bukan hanya sekedar selesai asal selesai, melainkan dengan kualifikasi maxima cum laude. Hal ini dapat ditilik dan dibuktikan dengan opus magnum (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  14.  5
    Daniel Boyarin, The Jewish Gospels: The Story of the Jewish Christ, Forwarded by Jack Miles, New York: The New Press, 2012, xxiii + 200 hlm. [REVIEW]Antonius Sudiarja - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):257-261.
    Sudah sejak awal abad pertama Kristianisme memisahkan diri dari tradisi Yudaisme dan menjadi agama baru sama sekali, meskipun Yesus yang menjadi pokok iman mereka adalah seorang Yahudi. Agama Kristen diajarkan oleh Yesus dengan melepaskan diri dari tradisi Yahudi yang ortodoks, demikianlah anggapan umum hingga sekarang. Maka baik bagi orang Kristen maupun orang Yahudi, seluruh ajaran Kristiani tidak bisa dikembalikan pada akar tradisi Yahudi. Keduanya saling membedakan diri satu sama lain. Yesus mengajarkan “cinta kasih” dan para murid-Nya mempertentangkan ajaran ini dengan (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  15.  7
    Gerardette Philips, Beyond Pluralism: Open Integrity as a Suitable Approach to Muslim-Christian Dialogue, Yogyakarta: Institut DIAN/Interfidei, 2013, xx+228 hlm. [REVIEW]J. Sudarminta - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 12 (1):133-139.
    Buku ini berawal dari sebuah disertasi yang ditulis Sr. Gerardette Philips, RSCJ, pengarangnya, untuk meraih gelar doktor di bidang Ilmu Filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Penerbitannya menjadi sebuah buku oleh Interfidei—sebuah Penerbit di Indonesia yang menaruh perhatian khusus pada persoalan dialog antaragama— sungguh layak disambut baik. Penerbitan buku ini dalam bahasa Inggris memiliki segi negatif maupun positifnya tersendiri. Segi negatifnya, hal itu membuat jumlah publik pembacanya di Indonesia lebih terbatas pada mereka yang dapat memahami bahasa Inggris. Jumlahnya jelas (...)
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  16.  9
    Paul Moses, The Saint and the Sultan: The Crusades, Islam, and Francis of Assisi’s Mission of Peace, New York: Doubleday, 2009, 302 hlm. [REVIEW]Martin Harun - 2010 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 9 (2):289-296.
    Perjumpaan Fransiskus Assisi dengan Sultan al-Kamil di tengah ko- baran perang salib akhir-akhir ini mendapat banyak perhatian dari pel- bagai macam peneliti (Hoeberichts 1997; Warren 2003, Tolan 2007, Moses 2009). Yang terakhir, Paul Moses—seorang Guru Besar Jurnalistik di Brooklyn College, New York— melakukan investigasinya sendiri dan menulis suatu buku yang sangat menarik dan aktual, seperti yang boleh diharapkan dari seorang pakar komunikasi. Landasan penting penelitian Moses adalah evaluasinya yang kritis terhadap sumber-sumber. Ia mengemukakan bahwa sumber-sumber tertua tentang peristiwa ini (Jacques (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  17.  9
    Paulo Coelho, Seperti Sungai yang Mengalir: Buah Pikiran dan Renungan, Diterjemahkan oleh Tanti Lesmana, Jakarta: Gramedia, 2012, xv+303 hlm. (Judul asli: Ser Como O Rio Que Flui, 2006). [REVIEW]Martin Harun - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (2):285-286.
    Bersamaan dengan buku di atas (On Heaven and Earth: Pope Francis on Faith, Family, and the Church in the Twenty-First Century), saya telah membaca kumpulan pikiran dan renungan seorang Amerika Latin yang lain, warga Brasil, novelis Paolo Coelho, yang novel-novelnya telah menyebar ke seluruh dunia dalam puluhan terjemahan. Paolo Coelho, bersama istrinya, banyak berpengalaman karena suka berkeliling dunia, setelah pada masa mudanya ia melewati banyak perlawanan dari orangtuanya, bahkan mengalami paksaan masuk ke rumah sakit jiwa, lalu hidup sebagai hippie, (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  18.  8
    Peter Walker, In the Steps of Jesus: Menapak Jejak Mesias, diterjemahkan oleh V. Indra Sanjaya, Yogyakarta: Kanisius, 2010, 215 hlm. [REVIEW]Martin Harun - 2010 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 9 (2):296-298.
    Dalam Alkitab Kristen tersimpan empat kisah Injil yang dengan cara- nya masing-masing menceritakan hidup dan karya Yesus dari Nazaret. Riwayat-riwayat itu dapat sangat bermakna bagi pembaca yang satu, tetapi juga sulit dipahami oleh pembaca yang lain. Hal ini disebabkan, antara lain, karena manusia masa kini kurang akrab dengan latar belakang, zaman dan tempat kisah Injil tersebut ditulis. Bagaimana mengatasi kesulitan itu? Peter Walker, seorang dosen Alkitab di Universitas Oxford, yang pernah meneliti situs-situs di Tanah Suci, dan berpengalaman sebagai pemandu rombongan (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  19.  4
    Armin Kreiner, Jesus, UFOs, Aliens Außerirdische Intelligenz als Herausforderung für den christlichen Glauben, Freiburg/ Basel/Wien: Herder 2010, 218 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Susesno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 11 (2):251-257.
    Belum begitu lama dua buah berita menggoncangkan dunia (astro-fisika). Yang pertama, CERN, Pusat penelitian atom di Geneva, yang dalam dua eksperimen berturut-turut menemukan bahwa neutrino (bagian mikro paling kecil) bergerak dengan kecepatan sedikit melampaui kecepatan cahaya. Yang kedua, pada minggu kedua Januari yang lalu pengamatan astronomis mutakhir menengarai bahwa dalam Bimasakti kita rata-rata setiap dari 10 milyar bintangnya mempunyai sekurang-kurangnya satu planet yang mirip dengan planet kita, bumi. Berita pertama begitu dahsyat sehingga para ahli fisika yang membuat eksperimen itu (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  20.  6
    A. Setyo Wibowo - Haryanto Cahyadi Mendidik Pemimpin dan Negarawan Dialektika Filsafat Pendidikan Politik Platon. Dari Yunani Antik Hingga Indonesia Yogyakarta: Penerbit Lamalera 2014, xvi+385 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Suseno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 13 (2):270-275.
    Buku yang ditulis oleh Dr. A. Setyo-Wibowo (SW) dan Haryanto Cahyadi, M. Hum. (HC), dua-duanya dosen filsafat, yang satu di Jakarta, yang satu di Jayapura, ini betul-betul memperkaya pustaka tentang filsafat dalam bahasa Indonesia. Platon tetap salah satu filosof terbesar, kalau bukan filosof terbesar segala zaman. Dalam buku ini para penulis mengantar pembaca ke jantung filsafat Platon. Mereka melakukannya dengan membawa pembaca ke dalam teks-teks kunci Platon. Yang mereka angkat adalah pemikiran Platon tentang pendidikan. Pendidikan bukan salah satu bidang pemikiran (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  21.  7
    Karim Schelkens, John A. Dick, Jürgen Mettepenningen Aggiornamento?, Catholicism from Gregory XVI to Benedict XVI, Leiden/Boston: Brill, 2013, vi+247 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Susesno - 2015 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 14 (2):311-315.
    Membaca buku yang terbit dalam Brills Series in Church History ini mempesona. Buku ini begitu menarik karena menggariskan perjalanan intelektual dan teologis Gereja Katolik sejak Revolusi Prancis (1789-95) dan kekalahan Napoleon (1815) sampai ke tahun 2013, tahun Paus Benedikt XVI mengundurkan diri. Padahal 200 tahun itu adalah tahun-tahun terwujudnya modernitas. Maka buku ini memaparkan dan menganalisa bagaimana Gereja Katolik dan teologinya menghadapi modernitas. Di atas hanya 220 halaman para penulis memperkenalkan pembaca secara ketat, tetapi jelas dan rinci, dengan perkembangan amat (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  22.  4
    Leonhard Swidler, Jesus was a Feminist What the Gospels Reveal about His Revolusionary Perspective, Lanham etc.: Sheed & Ward, 2007, 276 hlm. [REVIEW]Franz Magnis-Susesno - 2016 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 15 (1):98-101.
    Leonhard Swidler, guru besar teologi Katolik di Universitas Temple di Philadephia dan pendiri Institute for Interreligious and Intercultural Dialogue, termasuk teolog Katolik Amerika Serikat sangat terkenal. Delapan tahun lalu ia menerbitkan buku yang pantas diperhatikan. Judulnya saja mengagetkan: Jesus was a Feminist. Namun kita tidak perlu berprasangka. Buku ini bukan salah satu dari pelbagai tulisan ideologis. Yang dimaksud Swidler dengan feminis Yesus seorang feminis sangat radikal (h. 33) adalah bahwa Yesus vigorously promoted the dignity and equality of women in (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark  
  23.  9
    Raymundus Sudhiarsa SVD, Paulinus Yan Olla, MSF (ed.) Menjadi Gereja Indonesia yang Gembira dan Berbelaskasih Dulu, Kini dan Esok Seri Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang: STFT Widya Sasana 2015, 460 hal. [REVIEW]Franz Magnis-Suseno - 2020 - Diskursus - Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara 17 (1):140-142.
    Buku kedua suntingan Raymundus Sudhiarsa dan Paulinus Yan Olla (2015) memuat duapuluh tulisan — sumbangan dosen-dosen STFT Widya Sasana pada hari Studi 2015 — yang berfokus pada dua dokumen tulisan kunci Paus Fransiskus: “Evangelii Gaudium” (2013) dan “Misericodiae Vultus” (2015). Hari Studi itu mengangkat pertanyaan bagaimana menjawab tantangan agar Gereja Indonesia menjadi “gem- bira dan berbelaskasih.” Tulisan-tulisan ini dibagi dalam empat kelom- pok: Tinjauan historis, tinjauan biblis, tinjauan filosofis dan sosio-kultural, dan tinjauan teologis-pastoral, disusul penutup. Saya membatasi diri pada beberapa (...)
    No categories
    Direct download (2 more)  
     
    Export citation  
     
    Bookmark